Pertahanan berlapis pada Keamanan Siber

8 domain penting dalam Cyber Security secara detail. Setiap domain memiliki fokus dan pendekatan yang unik dalam melindungi aset digital, infrastruktur, serta pengguna:



1. Advanced Threat Protection (ATP)

Advanced Threat Protection adalah domain yang berfokus pada pertahanan terhadap serangan siber yang kompleks dan canggih. Serangan seperti botnet, malware mutasi, dan zero-day attacks tidak dapat ditangkal hanya dengan antivirus biasa. Oleh karena itu, ATP menggunakan teknologi seperti:

  • Sandboxing untuk menguji program mencurigakan di lingkungan terisolasi,
  • Application Whitelisting untuk memastikan hanya aplikasi terpercaya yang dapat berjalan,
  • Network Forensics untuk melacak jejak serangan,
  • serta Automated Security Analytics untuk mendeteksi anomali secara real-time.

ATP ibarat radar dan tameng canggih yang siap menghadapi ancaman siber tersembunyi dan berbahaya.


2. Network Security

Domain ini adalah fondasi utama dalam keamanan siber. Network Security memastikan bahwa infrastruktur jaringan—baik kabel maupun nirkabel—dapat melindungi data dan mencegah akses ilegal. Komponen utamanya meliputi:

  • Firewall Management sebagai penjaga lalu lintas data,
  • Network Access Control (NAC) untuk mengatur siapa yang boleh masuk ke jaringan,
  • Secure Network Design demi arsitektur jaringan yang tahan gangguan,
  • dan Intrusion Detection/Prevention System (IDS/IPS) untuk mendeteksi serta menghentikan serangan lebih awal.

Bayangkan jaringan seperti kastil, dan Network Security adalah dinding benteng serta penjaga gerbangnya.


3. Data Security

Meskipun tidak disebut eksplisit pada gambar, Data Security adalah domain krusial yang sering menjadi inti perhatian. Fokusnya adalah menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan (CIA) dari data, baik saat disimpan, dikirim, maupun digunakan.

Teknik-teknik yang digunakan termasuk:

  • Enkripsi data agar data tidak terbaca jika disadap,
  • Data Loss Prevention (DLP) untuk mencegah kebocoran data sensitif,
  • serta Access Control untuk membatasi siapa yang bisa mengakses tipe data tertentu.

Tanpa Data Security, informasi berharga seperti data pelanggan, rahasia dagang, hingga informasi pribadi dapat terekspos dan disalahgunakan.


4. Infrastructure Security

Security di level infrastruktur menyentuh elemen-elemen penting seperti:

  • DNS Security agar domain tidak bisa dibajak,
  • Mail Security untuk menyaring spam dan serangan phishing,
  • serta Unified Communication Security untuk melindungi komunikasi video dan suara.

Tak kalah penting, domain ini juga mencakup Zero Day Vulnerability Tracking—proses pemantauan dan respon cepat terhadap celah keamanan baru yang belum diketahui vendor.

Ini seperti memastikan fondasi dan pipa-pipa rumah digital kita tetap kuat dan tidak bocor.


5. System Security

System Security berfokus pada perangkat utama seperti server dan sistem operasi. Tujuan utamanya adalah mencegah serangan pada titik paling vital sistem IT.

Fitur utamanya meliputi:

  • Keamanan sistem operasi Windows/Linux, termasuk penguatan konfigurasi,
  • Patch Management, yaitu proses memperbarui sistem secara berkala,
  • serta Automated Vulnerability Scanning untuk mendeteksi celah keamanan secara cepat dan berkala.

Jika jaringan adalah kastil, maka sistem adalah ruang kontrol di dalamnya yang harus selalu dijaga dan diperbarui.


6. Application Security

Aplikasi—terutama aplikasi web—adalah target empuk serangan. Application Security memastikan bahwa aplikasi tidak hanya berfungsi, tetapi juga aman. Domain ini mencakup:

  • Web Application Security, termasuk penggunaan WAF (Web Application Firewall),
  • Secure Coding Practices agar developer tidak menulis kode yang rentan,
  • Penetration Testing dan Secure Code Review untuk menguji dan menilai keamanan aplikasi sebelum digunakan publik.

OWASP Top 10 dan SANS CWE Top 25 menjadi referensi utama dalam domain ini.


7. Mobile Security

Karena meningkatnya penggunaan smartphone, Mobile Security menjadi sangat penting. Domain ini menjaga keamanan perangkat mobile dan aplikasi di dalamnya, dari sisi pengguna maupun organisasi.

Strategi meliputi:

  • Authentication & Onboarding untuk verifikasi pengguna,
  • Mobile App Scanning & Secure Coding agar aplikasi tidak membawa celah keamanan,
  • serta Mobile Penetration Testing untuk menguji pertahanan terhadap serangan di perangkat genggam.

Mobile Security membantu mencegah penyebaran malware melalui aplikasi atau jaringan publik.


8. Risk Governance & Compliance

Ini adalah aspek manajerial dari keamanan siber. Risk Governance & Compliance memastikan bahwa semua praktik keamanan:

  • sesuai dengan standar internasional seperti ISO 27001, NIST, HIPAA,
  • dilakukan audit dan evaluasi berkala,
  • dan memiliki policy & procedure yang jelas untuk mitigasi risiko.

Tanpa tata kelola yang baik, investasi teknologi tidak akan sejalan dengan tujuan bisnis dan regulasi pemerintah.


Kesimpulan:

Seluruh domain ini bekerja bersama untuk membentuk pertahanan berlapis (defense-in-depth) terhadap ancaman siber modern. Setiap domain memiliki peran yang unik, namun saling mendukung satu sama lain—ibarat anggota tim yang bekerja sama menjaga benteng digital dari serangan luar dan ancaman internal.

Jika Anda adalah pelajar, praktisi, atau pemilik bisnis digital, memahami 8 domain ini akan memberi Anda peta jalan untuk membangun keamanan yang kuat dan berkelanjutan.